Eko Setiawan ( 2 OKTOBER 2009 )
Arpan ( 18 SEPTEMBER 2010 )
Ada satu kepastian diantara ketidak pastian dalam kehidupan manusia. Dimana secara sadar atau tidak, manusia sesungguhnya menuju kepadanya. Tidak perduli apakah ia siap atau tidak, tua atau muda, cepat atau lambat. Bagi sebagian manusia, ia hanyalah proses alamiah dalam sebuah kehidupan. Menjadi akhir peristirahatan dari segala kegalauan. Bagi sebagian lain ia adalah awal dari sebuah kehidupan. Itulah kematian.
Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu semua melarikan diri darinya itu, pasti akan menemui kamu, kemudian kamu semua akan dikembalikan ke Dzat yang Maha Mengetahui segala yang ghaib serta yang nyata.' (QS. Jum'ah:8).
Secerdas-cerdasnya manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka itulah orang yang benar-benar cerdas dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat. (HR. Ibnu Majah)
Sekarang adakah dalam hati kita kematian itu sebagai penasihat terbaik kita dan memulai menata hati, jiwa dan raga untuk menjemput kematian dengan seni kematian yang begitu indah dalam Islam. Semoga, selagi masih ada waktu.
Wallohu a'alam.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kematian bukanlah akhir dari segalanya, ...
.. " Ya Allah semoga amal dan ibadah sahabat kami ( Eko Setiawan & Arpan ) di terima sisimu, semoga kami yang masih hidup ini selalu mendapat ridho mu di saat bertindak dan berucap"
... Amin